Penjualan di e-commerce meningkat 26% sejak pandemi.
Dengan adanya pandemi yang menyulitkan aktivitas usaha di
luar rumah, maka tentunya berdampak kepada para pelaku usaha terutama UMKM.
Maka digitalisasi disebut menjadi kunci bagi UMKM untuk dapat bertahan di masa
pandemi saat ini.
Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki
menyampaikan berdasarkan data dari McKinsey pada Juni lalu, sejak awal pandemi
Covid-19, setidaknya terjadi kenaikan penjualan di e-commerce sebesar 26% dan
mencapai 3,1 juta transaksi per hari.
"Terakhir kita lihat banyak UMKM yang bisa bertahan
yang sudah terhubung ke marketplace digital dan juga melakukan inovasi produk
sesuai dengan market yang baru, sayangnya memang ini baru 13% yang terhubung
dengan marketplace digital," jelas Teten saat acara virtual 'High Impact
Seminar & Kick Off Program Bank Indonesia' dalam Gerakan Nasional Bangga
Buatan Indonesia pada Minggu (30/8).
Tercatat hingga saat ini sudah ada tambahan UMKM yang masuk
ke pasar digital sekitar 1,6 juta pelaku usaha UMKM dari target hingga akhir
2020 sebesar 2 juta UMKM go digital.
Namun, Teten menggarisbawahi bahwa digitalisasi bukan hanya sekedar pelaku UMKM mampu masuk dalam pasar atau ekosistem digital saja. UMKM juga harus mampu kompetitif baik di pasar lokal dan global.
Untuk mendukung percepatan ini, DANA sebagai sahabat UMKM, mengusung teknologi yang memungkinkan adanya sinergi berbagai pihak untuk menghadirkan inisiatif maupun solusi yang inklusif dan adaptif sehingga warung dan UMKM dapat menghadapi beragam kondisi sekaligus meningkatkan kapasitas dan kompetensi mereka. Hal ini juga menjadi komitmen DANA dalam mendukung target pemerintah agar dua juta UMKM terhubung dengan ekosistem digital hingga akhir tahun 2020.
Selengkapnya baca di sini.
(Erick)