Jakarta, 21 April 2020 – Pandemi COVID-19 telah menjadi sorotan utama berbagai media nasional dan internasional. Di tengah maraknya berita seputar COVID-19 yang membuat dunia cemas, kita harus tetap berpikir positif dan optimistis bahwa pandemi ini pasti akan berakhir.
Berikut ini DANA sajikan kabar baik hari ini terkait perkembangan isu pandemi COVID-19 dalam skala nasional dan internasional:
Cara Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan di Tengah PSBB COVID-19
Di tengah pandemi COVID-19, BPJS Ketenagakerjaan tetap memberikan layanan online yang disebut dengan LAPAK ASIK (Layanan Pengambil Klaim Tanpa Kontak Fisik). Dengan begitu, masyarakat bisa melakukan klaim jaminan hari tua (JHT) melalui situs atau aplikasi BPJSTKU.
Untuk melakukan klaim JHT, masyarakat hanya perlu melakukan antrian online melalui situs atau aplikasi BPJS, lalu mengunggah dokumen yang dibutuhkan dan menunggu konfirmasi dari petugas melalui kontak yang telah dicantumkan sebelumnya.
Simak berita lengkapnya di sini.
Lembaga Eijkman Jelaskan Cara Kerja Pengobatan COVID-19 Lewat Plasma Darah
Lembaga Eijkman bekerja sama dengan PMI tengah mengembangkan obat COVID-19 dari plasma darah yang mengandung antibodi. Plasma tersebut akan diberikan secara intravena, sehingga langsung masuk ke peredaran darah dan mengikat virus COVID-19 yang berkeliaran di tubuh pasien.
Antibodi ini sendiri berasal dari pasien yang telah dinyatakan sembuh dari COVID-19. Selain berfungsi untuk mengeliminasi virus, antibodi juga dapat meningkatkan respons imun dan membangkitkan kekebalan tubuh pasien.
Simak berita lengkapnya di sini.
Pendiri Instagram Bikin Situs Deteksi COVID-19 yang Beda dari Lainnya
Duo pendiri Instagram, Kevin Systrom dan Mike Krieger, menciptakan sebuah situs bernama Rt.live yang dapat mendeteksi penyebaran COVID-19 di wilayah Amerika Serikat (AS). Berbeda dengan situs sejenis lainnya, Rt.live menghitung seberapa cepat COVID-19 merebak di masing-masing negara bagian AS melalui angka effective infection rate (Rt).
Angka tersebut merupakan rata-rata jumlah orang yang bisa terinfeksi COVID-19 di sebuah negara bagian. Angka itu kemudian bisa dipakai sebagai acuan bagi negara bagian di AS untuk menerapkan lockdown atau kebijakan pembatasan.
Simak berita lengkapnya di sini.
(Del)