Hero Image
29 April 2020

Top 3 Berita Hari Ini: PMI Jakarta Modifikasi Ambulans, Indonesia Diharapkan Bisa Hidup Normal Juli 2020, Vaksin COVID-19 di Cina Diperkirakan Siap pada September

Lawan COVID-19

Jakarta, 29 April 2020 – Pandemi COVID-19 telah menjadi sorotan utama berbagai media nasional dan internasional. Di tengah maraknya berita seputar COVID-19 yang membuat dunia cemas, kita harus tetap berpikir positif dan optimistis bahwa pandemi ini pasti akan berakhir.


Berikut ini DANA sajikan kabar baik hari ini terkait perkembangan isu pandemi COVID-19 di Indonesia:


Bantu Evakuasi Pasien COVID-19, PMI Jakarta Modifikasi Ambulans


Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta memodifikasi ambulansnya untuk membantu mengevakuasi pasien terduga maupun positif terinfeksi virus COVID-19. Modifikasi ini dilakukan karena ada lonjakan jumlah pasien COVID-19, sehingga kebutuhan kendaraan kian meningkat.


Ambulans tersebut telah memenuhi kriteria yang ditetapkan Kementerian Kesehatan RI, di antaranya harus memiliki ventilator, sekat pemisah antara petugas dan pasien, serta dilengkapi berbagai alat medis.


Simak berita lengkapnya di sini.


Indonesia Diharapkan Bisa Hidup Normal Lagi Juli 2020


Pemerintah RI berharap rakyat Indonesia bisa hidup normal lagi pada Juli 2020. Untuk itu, pemerintah meminta agar masyarakat lebih patuh dan disiplin dalam mengikuti aturan terkait penanganan virus COVID-19.


Selain itu, pemerintah juga meminta seluruh kementerian dan pemerintah daerah untuk terus menyampaikan upaya pencegahan virus COVID-19. Upaya itu juga harus disampaikan dengan bahasa yang lebih mudah dipahami masyarakat.


Simak berita lengkapnya disini.


Vaksin COVID-19 di Cina Diperkirakan Siap pada September


Cina diperkirakan memiliki vaksin yang siap digunakan untuk keadaan darurat pada bulan September mendatang. Sementara, vaksin bagi masyarakat umum diperkirakan selesai pada awal tahun depan, bergantung pada pengembangan yang dilakukan oleh peneliti.


Pengembangan vaksin sendiri telah berada pada tahap dua atau tiga uji klinis, sehingga dapat tersedia jika gelombang kedua wabah terjadi. Perhitungan skala waktu ini dinilai lebih cepat dibandingkan perhitungan yang dilakukan oleh Amerika Serikat atau WHO.


Simak berita lengkapnya di sini.


(Del)