Hero Image
22 April 2020

7 Hal Seputar COVID-19 yang Wajib Diketahui Ibu Hamil dan Menyusui

Lawan COVID-19

Jakarta, 22 April 2020 – Penularan virus Corona COVID-19 yang begitu cepat, tidak memandang bulu penderitanya. Baik itu pria atau wanita, tua atau muda, siapapun bisa terdampak selama ketahanan tubuhnya lemah, tak terkecuali bagi ibu hamil dan menyusui.


Karenanya, ada sejumlah hal seputar COVID-19 yang patut diketahui para ibu hamil dan menyusui agar mereka bisa menyiapkan kiat-kiat apa saja yang perlu dilakukan dan informasi mana saja yang perlu dipahami demi meminimalisir penyebaran COVID-19, dan menjaga ketahanan tubuh selama masa kehamilan dan menjelang persalinan. Berikut informasinya sebagaimana dirangkum dari laman resmi WHO.


Apa ibu hamil berisiko terkena COVID-19?


Sekarang masih dilakukan penelitian terkait dampak infeksi COVID-19 pada ibu hamil. Karena data yang tersedia masih terbatas, saat ini masih belum ada bukti soal ibu hamil lebih berisiko terkena penyakit parah dibandingkan populasi umum.


Meski begitu, karena tubuh dan sistem imunitas ibu hamil bisa berubah, mereka dapat mengalami dampak yang cukup parah karena beberapa penyakit infeksi saluran pernapasan. Sehingga penting bagi ibu hamil untuk melakukan langkah pencegahan demi melindungi diri mereka dari COVID-19, dan melaporkan gejala yang mungkin timbul (termasuk demam, batuk, atau kesulitan bernapas) ke penyedia layanan kesehatan.


Haruskah ibu hamil menjalani pemeriksaan COVID-19?


WHO merekomendasikan ibu hamil dengan gejala COVID-19 diprioritaskan untuk menjalani pemeriksaan. Jika mereka terjangkit COVID-19, mereka harus membutuhkan perawatan khusus.


COVID-19 bisa ditularkan dari ibu ke bayi yang belum lahir atau yang baru lahir, apa benar?


Belum bisa diketahui apakah ibu hamil terjangkit COVID-19 bisa menularkan virus tersebut ke janin atau bayi selama kehamilan atau persalinan. Sampai saat ini, virus COVID-19 belum ditemukan di dalam sampel cairan amniotik/ketuban atau ASI.


Jika ibu hamil terjangkit atau dicurigai terkena COVID-19, apakah harus melahirkan dengan operasi Caesar?


Tidak. WHO menyarankan untuk melakukan operasi caesar ketika dibenarkan secara medis. Proses persalinan bisa dilakukan secara individu dan mengikuti keinginan ibu hamil dan indikasi kebidanan.


Apakah ibu yang terjangkit COVID-19 bisa menyentuh dan memegang bayinya?


Bisa, mengingat kontak dan pemberian ASI sejak dini akan membantu bayi dapat berkembang. Namun pastikan dengan kiat berikut:

-Melakukan proses menyusui secara aman dan dilengkapi proses kebersihan pernapasan

-Memegang bayi yang baru lahir dengan kontak kulit

-Berada satu kamar dengan bayi


Jika ada ibu yang terjangkit COVID-19, apa bisa dapat menyusui?


Bisa. Ibu yang terjangkit COVID-19 bisa menyusui jika ingin melakukannya. Namun harus mengikuti beberapa langkah berikut:

-Melakukan proses kebersihan pernapasan selama menyusui, gunakan masker

-Cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi

-Rutin mencuci dan membersikan permukaan yang disentuh


Jika ada ibu terjangkit COVID-19 dan kondisinya tidak memungkinkan untuk menyusui, apa yang harus dilakukan?


Ibu terjangkit COVID-19 dan kondisi kesehatannya tidak memungkinkan untuk menyusui, harus memberikan ASI kepada bayinya dengan cara yang aman, seperti:

-Memerah ASI

-Relaktasi atau menyusui kembali

-Donor ASI


(Jek)